Soal Penolakan Hukuman Mati, Komunitas Sant'Egidio Indonesia Merasa Dikuatkan Ketua KWI

Komunitas Sant'Egidio Indonesia yang juga memiliki perhatian terhadap penolakan hukuman mati, sangat dikuatkan oleh pernyataan Ketua KWI, Mgr Suharyo, atas penolakan hukuman mati

Pro dan kontra perihal hukuman mati di Indonesia tetap saja menyeruak. Di tengah kontroversi itu, Komunitas Sant’Egidio (KSE) tetap mempunyai sikap yang pasti, yakni menolak hukuman mati. Oleh karena itu KSE merasa dikuatkan oleh Ketua KWI, Mgr Ignatius Suharyo.

“KSE Indonesia yang juga memiliki perhatian terhadap penolakan hukuman mati, sangat dikuatkan oleh pernyataan Mgr Suharyo atas penolakan hukuman mati,” ujar Ignatius Respati Teguh,Koordinator KSE Indonesia kepada Katoliknews, Rabu 18 Mei 2016.

Menurut Teguh, alih alih sebagai solusi atas tindakan kriminal, hukuman mati justru akan menciptakan rantai kekerasan baru. “Kekerasan yang didasarkan pada semangat balas dendam,” imbuh pria berkaca mata ini.

Hukuman mati, menurut Teguh, tidak mengajarkan kepada kita makna dari pengampunan. “Dengan belajar mengampuni, kita belajar mencintai, belajar berbela rasa,” jelasnya.

BACA JUGA:

Teguh juga mewakili teman-temannya KSE Indonesia menyadari bahwa semestinya sebagai umat beragama, kita sering diberikan kesempatan dan waktu khusus oleh sang Pemilik Kehidupan untuk bertobat meminta pengampuan dariNya. “Tetapi mengapa kita tidak memberikan pengampunan pada sesama kita,” imbuhnya.

Atas kepekaan pada moral hidup itu, Teguh sekali lagi mengajak umat beragama supaya membangun budaya untuk mencintai hidup karena hidup itu suci.

“Jangan biarkan hidup ini dipenuhi dengan semangat balas dendam tetapi sebaliknya penuhilah dengan belas kasih karena dengan itulah hidup ini akan lebih bermakna dan bermartaba,” ajaknya.

“Dan saya mendukung untuk menghapuskan hukuman mati,” pungkas Teguh. (Stefan/katoliknews)