DEKLARASI DAMAI 2016

DEKLARASI DAMAI

Kami dari berbagai agama bertemu bersama di tempat ini dalam semangat Assisi. Semangat Assisi adalah semangat Pertemuan Dialog dan Doa Damai antar berbagai agama dan budaya yang diselenggarakan tahun 1986 atas undangan Paus Yohanes Paulus II.

Pertemuan serupa dilakukan setiap tahunnya oleh Komunitas Sant’Egidio di berbagai kota dan negara sebagai bentuk peziarahan panjang untuk mencapai persatuan dan damai di dunia yang membutuhkan damai, persaudaraan, persahabatan. Semangat Assisi menjaga agama dari orang-orang yang melakukan kekerasan atas nama agama atau membenarkan kekerasan atas nama agama. Kami menyadari bahwa masih banyak yang harus dilakukan, karena hingga saat ini masih banyak bangsa yang menderita karena perang. Kami pun semakin menyadari bahwa perang akan selalu membuat keadaan semakin memburuk, mewariskan penderitaan dan rasa benci. Tidak ada pemenang dalam perang!

Hari ini, kami telah berdoa kepada Tuhan agar Ia mengaruniakan damai. Kami sangat menyadari bahwa kami butuh terus berdoa untuk damai, karena doa mampu melindungi dunia dan menyinarinya. Damai adalah nama Tuhan. Barang siapa yang menggunakan nama Tuhan untuk membenarkan terorisme, kekerasan dan perang, maka ia sudah pasti tidak berjalan di jalan Tuhan: perang atas nama agama menjadi perang terhadap agama itu sendiri.

Kami pun telah mendengar suara orang-orang miskin, anak-anak, anak-anak muda, perempuan dan saudara-saudari yang menderita karena perang. Kami ingin mengatakan kepada mereka: marilah menolak perang! Kami tidak ingin tinggal diam melihat situasi mereka dan oleh karena itu kami ingin memohon kepada para pemimpin negara agar menghentikan perang. Perang jangan menjadi cara untuk mendapatkan kekuasaan politik, uang, kontrol terhadap jual beli senjata dan balas dendam atas peristiwa di masa lalu. Kami ingin agar pemimpin negara dapat melakukan kerja nyata untuk membantu menghilangkan benih-benih yang mampu menciptakan konflik: kemiskinan, ketidakadilan, kesenjangan dan tindakan yang menghina martabat manusia.

Kami yakin bahwa masa baru ini, globalisasi, mampu menciptakan satu keluarga yang besar. Bersama-sama dapat membangun damai yang sesungguhnya, perhatian terhadap kebutuhan orang lain dan bangsa lain serta bekerja sama untuk menghindari konflik melalui pertemuan dan dialog. Tidak ada yang hilang dari diri kami bila ikut serta dalam dialog. Tidak ada yang mustahil bila kami berdoa kepada Tuhan. Semua orang dapat menjadi pekerja damai. Berkat semangat Assisi ini kami semua yakin, melalui bantuan Tuhan dan kehendak baik semua orang ,dapat mewujudkan damai karena Tuhan adalah damai.
 

JAKARTA, 17 SEPTEMBER 2016