Sebuah perjalanan: Pemuda Damai Komunitas Sant'Egidio Kupang

 “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”   (1Timotius 4:12)

Melihat semakin banyaknya orang muda usia sekolah yang mulai berperan dalam karya-karya Komunitas Sant’Egidio di Kupang, maka pada pertengahan bulan November 2016 telah diadakan pertemuan Komuitas Sant’Egidio dengan beberapa orang muda dari berbagai sekolah di Kupang. Pertemuan ini sangat penting karena orang muda perlu diberi identitas agar dalam semangat muda mereka, mereka mampu membawa kharisma komunitas dalam keseharian hidup mereka dan mampu membawa cahaya perdamaian bagi sesama.

Pertemuan yang sudah dilakukan oleh Komunitas Sant'Egidio adalah jalan bagi anak-anak muda untuk sampai kepada kunci-kunci yang dapat membuka pintu dan jendela dunia dan menjadi bagian yang menggembirakan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu cara merawat toleransi dalam segala keberagaman.

Dunia pun harus melihat mereka dengan spirit baru dan percaya bahwa mereka dapat mengkomunikasikan sukacita kepada siapa saja sebagai kabar gembira tentang harapan dunia tanpa kekerasan dan perang yang sebagai induk dari segala bentuk kemiskinan.

Inilah Pemuda Damai. "Pemuda yang berani berdoa dan membawa damai". Mereka adalah pelangi dengan warna-warni Damai di tengah keberagaman dunia. Ekspresi masa muda mereka harus penuh dengan penghormatan terhdap manusia,terhadap keberagaman, penuh dengan spirit pengampunan dan membiarkan diri mereka belajar dari sesama ,dari generasi yang lebih tua dan yang lebih muda.

Mereka bertumbuh menjadi dewasa dengan berdiri di barisan paling depan untuk menolak segala bentuk perpecahan manusia dengan membawa kekuatan persahabatan. Mereka adalah sahabat muda orang lansia, teman bicara ,tempat curhat bagi sahabat mereka yang tinggal di jalanan, pendamping anak - anak yang mengalami kesulitan hidup. Kini jumlah Pemuda Damai di Kupang yang sudah terilbat dalam karya-karya komunitas sudah sudah mencapai 15 orang dan jumlahnya akan terus bertambah. Orang-orang muda ini berusia kurang lebih belasan tahun/remaja.

Peran Pemuda Damai bersama komunitas di Kupang , sudah mulai nampak dalam keterlibatan mereka pada Cities For Life (30 November 2016), Makan Siang Natal (25 Desember 2016), dan Kunjungan ke Panti Lansia Budi Agung Kupang (30 Desember 2016). Nantinya Pemuda Damai di Kupang diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu menyuarakan suara komunitas dalam penuh semangat muda dan kegembiraan bagi saudara - saudari yang miskin dan terpinggirkan.

Teman-teman Pemuda Damai juga mulai mengambil waktu rutin setiap minggunya untuk  mengunjungi sahabat-sahabat Lansia (Lanjut Usia) di Panti Lansia Budi Agung Kupang. Usia yang panjang bukanlah sebuah beban bagi siapapun di zaman ini. Ketidakmampuan sahabat Lansia untuk bekerja dan menghasilkan sesuatu, bukan akhir dari segalanya. Bagi Pemuda Damai keberadaan Lansia janganlah dipandang dengan penuh kekuatiran, karena jika hal ini terjadi, maka akan terjadi konflik yang sesungguhnya antar generasi. Oleh karena itu, butuh sebuah “Rekonsiliasi” antar generasi yang berbeda. Pemuda dan orang dewasa membutuhkan para lansia dan juga sebaliknya.

Interaksi antara Pemuda Damai dengan para sahabat - sahabat Lansia di rumah mereka atau panti, adalah usaha Komunitas untuk membawa para Lansia duduk di sebuah tempat yang layak bagi mereka. Ini sebuah hubungan yang penting, karena melalui sebuah persahabatan dengan orang muda, para Lansia menemukan jendela dan pintu untuk kembali ke dalam masyarakat. Melalui kasih sayang dan perhatian yang diberikan orang yang lebih muda pula  hari - hari para lansia tidak lagi sendiri ketika banyak hal mulai hilang dari kehidupan mereka. Semoga.

Beberapa Momen yang kami abadikan :

Cities for Life
 

 

Makan Siang Natal