Lebih Banyak Kaum Muda Lebih Damai di Barcelona Kaum Muda Eropa menginginkan damai

Dari tanggal 25 sampai 27 Agustus, Pertemuan Kaum Muda Eropa Sant'Egidio di kota yang diseran oleh teroris

Di Barcelona dari tanggal 25 sampai 27 Agustus, dalam pertemuan selama tiga hari, refleksi, kunjungan, dan persahabatan, dengan topik "Lebih Banyak Kaum Muda, Lebih Damai".

Pertemuan tersebut merupakan  Pertemuan Internasional ke-7 Pemuda Damai Eropa (gerakan pemuda Komunitas Sant'Egidio di berbagai negara Eropa dan benua lainnya), setelah Asisi, Krakow, Roma, Berlin, Antwerp dan Paris. Pertemuan tahunan Pemuda Damai Eropa bermula 6 tahun lalu. Diselenggarakan oleh Komunitas Sant'Egidio, saat ini merupakan satu titik rujukan bagi banyak pelajar SMA dan universitas. Lebih dari 500 orang diharapkan hadir tahun ini, bersama dengan Marco Impagliazzo, Presiden Komunitas Sant'Egidio, dan Wakil Presiden Hilde Kieboomt.

Pertemuan Pemuda Damai dilaksanakan hanya beberapa hari setelah serangan mengerikan yang melanda Barcelona. Untuk membangun masa depan damai kita memerlukan "Lebih banyak Kaum Muda, Lebih Damai". Pertemuan tersebut akanlah menjadi satu tempat bagi kaum muda untuk hidup secara damai dengan visi perdamaian. Pemuda Damai Eropa, bersama dengan pemuda lainnya dari berbagai benua, mengungkapkan kekuatan damai yang mengalir dari solidaritas dengan orang miskin, kegembiraan hidup bersama, persahabatan antargenerasi dan pelayanan terhadap para pengungsi. 

Pada hari Jumat, pukul 6.30 malam, dalam Pertemuan Internasional Pemuda Damai akan dilakukan peletakan bunga dan pembacaan seruan damai untuk mengenang para korban serangan Barcelona dan Camrils di Rambla (pertempatan antara Rambla dan Rumah Sakit C) Pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus, mereka akan berpartisipasi dalam peringatan besar yang dijadwalkan di Barcelona.

Sepanjang tahun dan seluruh Eropa, ratusan pelajar SMA dan universitas terlibat dengan Komunitas Sant'Egidio bersama orang-orang miskin, di Sekolah Damai bagi anak-anak di wilayah yang paling tidak beruntung, dengan para lansia, dengan para tunawisma dan para pengungsi. Melalui persahabatan dengan orang miskin, mereka menemukan pentingnya solidaritas dengan setiap orang untuk membangun perdamaian.

Apakah anda ingin mengetahui lebih janjut tentang pertemuan tersebut? Kunjungi laman Facebook>>