change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
24 Juni 2009

TOGO TELAH MENGHAPUSKAN HUKUMAN MATI, MEMBERIKAN CONTOH BAGI SELURUH AFRIKA UNTUK BERJUANG MELAWAN KEKERASAN.

 
versi cetak

Keseluruhan Parlemen Togo telah menghapuskan hukuman kapital dan mengubah hukuman mati yang telah dijatuhkan menjadi hukuman penjara seumur hidup. "Ini adalah langkah bersejarah di daerah Afrika tersebut dan ini mengindikasikan sebuah cara untuk melawan kekerasan, memperbaiki keamanan, mencegah terjadinya perpecahan dan mempromosikan sebuah proses rekonsiliasi nasional yang kompleks dan jujur. Sebuah proses yang tidak memilih hukuman mati namun menghargai hidup manusia, bahkan hidup seorang lawan atau seseorang yang dipercaya telah melakukan kejahatan. Fakta bahwa Parlemen Togo telah mencapai keputusan ini secara keseluruhan harus dianggap sebagai sebuah contoh bagi Afrika dan seluruh bagian dunia lainnya.", kata Mario Marazziti, koordinator kampanye global Komunitas Sant’Egidio melawan hukuman mati. Ini merupakan hasil dari usaha panjang rakyat Togo beserta tokoh-tokoh politiknya sebagai salah satu langkah yang dianggap perlu dalam proses rekonsiliasi nasional. Komunitas Sant’Egidio mendukung dan secara cermat mengikuti seluruh proses legislatif melalui dialog dengan opini publik. Komunitas juga menyelamati para pemimpin Togo atas keberanian yang patut dicontoh dalam mengambil langkah yang dapat merepresentasikan keseluruhan benua Afrika ini.

Perkembangan ini sudah diharapkan untuk terjadi sejak tanggal 25 Mei, ketika pengacara Togo Jenderal Kobou Biossey Tozoun mengumumkan di Kongres Internasional Menteri Perdamaian yang keempat yang diorganisir oleh Komunitas Sant’Egidio di Roma bahwa hukuman mati akan dibatalkan di negara tersebut segera, mungkin beberapa minggu setelah Kongres. ‘Kasus Togo’ ini kemudian menjadi elemen penting dalam analisis dan diskusi mengenai cara-cara alternatif untuk menegakkan keadilan dan keamanan di Roma.
 
Hari ini, janji tersebut telah dihormati di tanah Afrika barat ini, dimana tidak ada eksekusi yang dilakukan selama 30 tahun dan dimana penghargaan terhadap hidup dan martabat manusia telah dinyatakan, bahkan di depan muka kriminalitas kejam, bersamaan dengan penolakan terhadap keadilan seperti kekerasan dan dendam.
 
Komunitas Sant’Egidio mengemukakan harapannya bahwa contoh Togo ini, seperti layaknya Gabon di malam pemilihan suara yang berpihak pada penundaan universil di Dewan Umum PBB, dapat mendorong bagian Afrika lainnya dan negara-negara lain untuk segera mengikuti jalan yang sama menuju penghapusan. Komunitas Sant’Egidio telah, selama beberapa waktu, mengembangkan hubungan persahabatan yang erat dengan Togo dan mendukung secara aktif proses rekonsiliasi nasional ini. Dialog dengan pemerintah dan pihak-pihak yang bertentangan, masyarakat sipil dan negara penyumbang telah membersihkan jalan menuju demokrasi dan penghargaan terhadap hak manusia yang paling fundamental.
 
Iklim negosiasi yang telah dipulihkan menciptakan dasar pemikiran bagi pengembangan proses penghapusan ini, yang mana telah menerima dorongan segar pada bulan Desember 2008, ketika untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan sebuah rancangan undang-undang yang menghapuskan hukuman mati dari kitab undang-undang penalti dan hukuman. Rancangan ini disertai dengan pilihan bahwa hukuman kapital adalah hukuman yang “memalukan, merendahkan dan kejam” dan juga “tidak dapat diperbaiki dan didamaikan” harus digantikan dengan keputusan negara untuk memilih “sebuah sistem keadilan yang dapat membatasi kesalahan yuridis, memperbaiki, mengedukasi dan menjamin hak-hak manusia.”:
 
Komunitas Sant’Egidio mengingat keterhubungan keempat Kongres Menteri Keadilan yang diadakan selama 5 tahun terakhir. Pertemuan-pertemuan ini membuat sebuah dasar yang konkrit dan operasional untuk mengembangkan strategi penghapusan hukuman mati di Afrika dan di seluruh dunia. Penghapusan yang dilakukan Togo melambangkan hasil yang paling terkini, di saat negara Afrika lainnya diharapkan untuk segera mengambil langkah yang sama.

 

Sant’Egidio bergembira untuk keberhasilan Togo yang luar biasa ini dan mengingat semua pekerjaan yang telah dilakukan setiap hari oleh komunitas di Afrika yang menentang hukuman kapital ini. Sant’Egidio juga mengingat usaha komunitas-komunitas ini dalam meningkatkan kondisi mengenaskan para tahanan di benua tersebut.
 
Komunitas Sant’Egidio juga menjanjikan segala dukungan yang diperlukan untuk pemenuhan gerakan penghapusan hukuman mati di Afrika dan di seluruh dunia.

 


 JUGA MEMBACA
• BERITA
22 November 2017
ROMA, ITALIA

#SaveTheDate, 28 dan 30 November adalah dua event besar di Roma agar dunia tanpa dari hukuman mati

IT | ID
13 Oktober 2017

Hukuman mati adalah suatu tindakan tidak manusiawi yang merendahkan martabat manusia. Dan sangat bertentangan dengan Injil

IT | DE | FR | PT | ID
10 Oktober 2017

Pada hari dunia menentang hukuman mati ke-15, mari mengunjungi para narapidana miskin di Afrika

IT | EN | DE | ID
30 November 2016

30 November, seluruh dunia merayakan Hari Kota bagi Hidup

IT | EN | ES | DE | FR | PT | CA | ID
25 November 2016

Pada tanggal 30 November, Mari bergabung dalam Perayaan Hari Kota bagi Hidup Sedunia, menentang hukuman mati

IT | EN | ES | FR | PT | CA | ID
3 Desember 2015
INDONESIA

Kabar dari Bajawa: Perayaan Kota bagi Hidup di Bajawa

semua berita
• RELEASE
19 Februari 2018
Vaticannews

Appello della Chiesa Usa per salvare la vita di due condannati a morte

2 Desember 2017
Corriere della Sera - Ed. Roma

Al Colosseo artisti contro la pena di morte

30 November 2017
Corriere della Sera - Ed. Roma

Live contro la pena di morte

29 November 2017
SIR

Pena di morte. Impagliazzo (Comunità Sant’Egidio), “difendere la vita di un condannato è difendere la vita di tutti”

29 November 2017
Notizie Italia News

Per un mondo senza pena di morte. #PENADIMORTEMAI

28 November 2017
Radio Vaticana

Sant'Egidio: tutelare la vita di un condannato è difendere la vita di tutti

semua rilis pers
• ACARA
28 November 2017 | ROMA, ITALIA

10th Int'l Congress of Justice Ministers ''A World without the Death Penalty''

SEMUA PERTEMUAN DOA UNTUK DAMAI
• ADA HUKUMAN MATI
24 September 2015

Pope Francis calls on Congress to end the death penalty. "Every life is sacred", he said

12 Maret 2015
Associated Press

Death penalty: a look at how some US states handle execution drug shortage

5 Maret 2015
Associated Press

Nitrogen gas executions approved by Oklahoma House

28 Februari 2015
Reuters

Australian PM strikes conciliatory note over Indonesia executions

28 Februari 2015
AP

US Supreme Court won't lift stay in Florida execution

25 Februari 2015
Reuters

Saudi court gives death penalty to man who renounced his Muslim faith

21 Februari 2015
AP

New Oregon governor will continue death penalty moratorium

15 Februari 2015

Archbishop Chaput applauds Penn. governor for halt to death penalty

pergi ke tidak ada hukuman mati
• DOKUMEN

Vice President Mnangagwa: Zimbabwe's steps toward the abolition of the death penalty

Mario Marazziti: rifiutare la logica della pena di morte per non cedere alla trappola del terrore

Statement by Minister J. Kamara on the death penalty in Sierra Leone

Cambodian Minister of Justice, Ang Vong Vathana: Cambodia as a model of Asian country without the death penalty

Rajapakshe, Minister of Justice: Sri Lanka to protect the right to life, against the death penalty

Tanni Taher: the commitment of Sant'Egidio against the death penalty in Indonesia

semua dokumen

FOTO

94 kunjungan

110 kunjungan

98 kunjungan

85 kunjungan

94 kunjungan
semua media terkait