change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
6 Agustus 2013 | BUDAPEST, HONGARIA

Orang Kristen bersama-sama mengatakan tidak terhadap anti-gipsi

Doa ekumenis menyatukan umat Kristen untuk mengatakan tidak terhadap segala bentuk diskriminasi pada hari Porrajimos, holocaust orang-orang Gipsi, juga peringatan pembunuhan wanita Gipsi Hungaria di Kisléta.

 
versi cetak

Di Budapest dengan mengambil lokasi di Gereja Hati Kudus Yesus, pada tanggal 2 Agustus, Komunitas Sant'Egidio menyelenggarakan doa vigili ekumenis untuk mengenang korban-korban Porrajimos dan pembunuhan di Kisléta, tempat Mária Balog, seorang perempuan beretnis Gipsi, dibunuh tiga tahun lalu dan anak perempuannya yang berusia 13 tahun mengalami cedera serius. Satu tanggal yang secara dramatis bertepatan dengan hari peringatan Porrajimos, holocaust orang-orang Gipsi, yang jatuh pada tanggal 2 Agustus.

Doa ekumenis tersebut dipimpin oleh Mgr. János Székely, uskup pembantu Esztergom-Budapest, seorang uskup yang memiliki tanggung jawab dalam kegiatan pastoral kaum Gipsi. Doa tersebut dihadiri pula oleh Tamás Fabiny, Uskup Lutheran, Zoltán Balog, pastor dari Gereja Reformasi Hungaria, juga menteri sumber daya manusia dari pemerintahan saat ini dan provinsial Yesuit untuk Hungaria, P. Tamás Forrai. Saudara korban peristiwa Kisléta dan beberapa saudara korban serangan anti-gipsi di Nagycsécs dan Tatárszentgyörgy, juga hadir.

Sebelum berdoa, mereka juga menunjukan dokomentasi singkat "Kulit mereka adalah dosa mereka" (disutradarai oleh András B. Vágvölgyi) yang menceritakan kisah empat orang yang berhasil selamat.

Doa vigili dibuka oleh Péter Péter Szőke, penanggung jawab Komunitas Sant'Egidio Budapest, yang mengatakan: "Doa bukanlah satu pelarian dari kenyataan, tetapi konfrontasi dengannya", dengan mengutip perkataan Paus Fransiskus pada kaum muda di WYD: "Ukuran kebesaran satu masyarakat ditentukan oleh cara masyarakat tersebut kepada mereka yang paling membutuhkan...".

Uskup Székely menunjukan dalam homilinya mengenai orang Samaria yang Baik Hati: "darah korban berteriak kepada Tuhan, bukan untuk balas dendam, tetapi untuk belas kasihan. Pertanyaan sebenarnya dari kehidupan kita adalah bukan itu menurut ahli hukum: "Siapakah sesamaku manusia?" tetapi bagaimana aku dapat menjadi sesama bagi yang lain, dan berperilaku seperti seseorang yang tidak membatasi dalam hal kasih."

 Uskup Fabiny berdoa untuk satu masa depan ketika anak-anak menerima warisan dari kita satu negara yang lebih baik, satu negara dengan kondisi lebih damai, tempat semua manusia saling damai satu dengan lainnya untuk mencari Allah, sumber kehidupan bagi semua.

Pastor Gereja Reformasi, Zoltán Balog, berdoa supaya penyebab masalah orang Gipsi bukan lagi hanya masalah perjuangan politik dan hukum tetapi juga bukti yang melemahkan kemanusiaan kita.
 

Selama upacara, episode yang berkaitan dengan rentetan pembunuhan dibacakan dan diringin dengan penyalaan lilin.

 

DOKUMEN: serangan terhadap orang Gipsi di Hungaria di tahun-tahun terakhir

 

- Tidak lama setelah tengah malam tanggal 21 Juli 2008, di  Galgagyörk, di wilayah Pest, mereka menembaki tiga rumah yang dihuni oleh orang-orang Gipsi. Beberapa butir peluru masuk melalui jendela dan dinding kamar.

 - Tanggal 8 Agustus 2008, di Piricse di wilayah Szabolcs-Szatmár-Bereg, mereka melemparkan bom molotov, kepada rumah-rumah yang dihuni orang Gipsi, dan mereka menembak perempuan yang mencoba melarikan diri dari rumah dan melukai kakinya.

 - Pada malam 5 September 2008, di Nyíradony-Tamásipusztán, 7 orang dewasa dan 4 anak-anak diserang ketika mereka sedang tidur di satu pondokan.

 - Pada malam 29 September 2008, di Tarnabod, mereka membakar lebih banyak rumah tempat perempuan tua, satu pasangan yang sedang sakit dan seorang perempuan tua bersama anak laki-lakinya yang hidup dalam kemiskinan parah.

 - 3 November 2008 di Nagycsécs dekat Miskolc, mereka menembaki dua rumah. Jozsef Nagy berumur 42 dua serta saudara iparnya perempuan berumur 40 tahun yang bernama Eva tewas.

 - 15 Desember 2008 di wilayah Gipsi Alsózsolca Severely, mereka melukai laki-laki berusia 19 tahun ketika dia sedang menebang pohon di halaman rumahnya.

- 22 Februari 2009, di Tatárszentgyörgy wilayah Pest, mereka membakar satu rumah orang Gipsi; mereka menembak mati Róbert Csorba dan anak laki-lakinya berusia 4 tahun dan mereka melukai anak gadisnya yang berusia 6 tahun ketika dia mencoba melarikan diri dari kebakaran.

 - 22 April 2009, di Tiszalök, mereka menembak mati Jeno Koka di depan rumahnya dalam perjelanan menuju tempat kerja.

 - Pada malam antara tanggal 2 dan 3 Agustus 2009, di Kisléta, mereka membunuh Mária Balogh, perempuan Gipsi berusia 45 tahun, ketika sedang tidur, dan melukai secara serius anak perempuannya yang berusia 13 tahun.


 JUGA MEMBACA
• BERITA
5 Oktober 2017

5 Oktober, Hari Guru Sedunia 2017: Biarkan semua orang pergi ke sekolah ... bahasa, budaya, dan kedamaian!

IT | EN | ID
1 September 2017

1 September, Mengenang Saint Egidio, Komunitas yang mengambil namanya bersyukur di setiap belahan dunia

IT | EN | ES | DE | FR | PT | CA | ID
5 Oktober 2016

5 Oktober, Hari Guru Sedunia: Semua ke Sekolah…..Damai!

IT | EN | ES | DE | PT | RU | ID | HU
12 Juni 2015

Aplikasi untuk berdoa bersama Komunitas Sant'Egidio mendarat di Apple App Store

IT | EN | ES | DE | FR | CA | ID
9 Juli 2014
ROMA, ITALIA

Uskup Agung Katolik Armenia di Aleppo saat doa Komunitas Sant’Egidio. Harapan dan penderitaan rakyat Suriah

IT | EN | DE | FR | ID | UK
31 Mei 2010

Roma: "Hak untuk sekolah, hak untuk masa depan". Sebuah pesta antar-etnis penutupan tahun kedua proyek pendidikan anak-anak di Roma

IT | EN | ES | DE | FR | PT | CA | NL | ID
semua berita
• RELEASE
26 Februari 2018
Roma sette

Congo e Sud Sudan, Gnavi: «La liberazione ha il nome di Gesù»

22 Februari 2018
Famiglia Cristiana

La preghiera sia un urlo contro le guerre

21 Februari 2018
SIR

Giornata preghiera e digiuno: Comunità di Sant’Egidio, adesione all’invito del Papa. Veglia nella basilica di Santa Maria in Trastevere a Roma e in molte città italiane

10 Februari 2018
SIR

50° Sant’Egidio: Gentiloni (presidente del Consiglio), “dalla condizione dei più deboli si misura il benessere autentico di una società”

10 Februari 2018
Il Sole 24 ore

Migranti, Gentiloni: sbagliato promettere fine dei flussi

16 Januari 2018
Corriere.it

Lamiabuonanotizia. Le mamme rom aiutano quelle d’Africa

semua rilis pers
• DOKUMEN

L'omelia di Mons. Marco Gnavi alla preghiera Morire di Speranza, in memoria dei profughi morti nei viaggi verso l'Europa

Appello al Parlamento ungherese sui profughi e i minori richiedenti asilo

Preghiera per Elard Alumando

Predicazione di Mons. Vincenzo Paglia alla veglia di preghiera per la pace e in memoria delle vittime degli attacchi terroristici a Parigi

Omelia di S.E. Paul R. Gallagher per la commemorazione dei martiri contemporanei

Omelia della liturgia in memoria di coloro che sono morti per gravi malattie, 1 novembe 2014, Roma

semua dokumen

FOTO

1691 kunjungan

1533 kunjungan

1388 kunjungan

1351 kunjungan
semua media terkait