change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
11 Desember 2013 | ROMA, ITALIA

Nelson Mandela dalam kenangan, Manusia damai dan rekonsiliasi

Banyak orang berkumpul di Gereja Santa Maria Trastevere dalam rangka peringatan kenangan Nelson Mandela, yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio bersama Kedutaan Besar Afrika Selatan

 
versi cetak

Kemarin banyak orang bergabung dalam peringatan kenangan Nelson Mandela, yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio dan Kedutaan Besar Afrika Selatan di Gereja Santa Maria Trastevere.

Berikut pidato Marco Impagliazzo, Presiden Komunitas Sant’Egidio selama perayaan.

“Kita memperingati Nelson Mandela dalam doa, di dalam Gereja Santa Maria Trastevere yang begitu indah, dimana setiap hari Komunitas Sant’Egidio berdoa, dan setiap hari hadiah damai diserukan bagi dunia.

Komunitas Sant’Egidio memiliki suatu ikatan khusus dalam mengenang Madiba, karena Afrika berada didalam hati hidup dan karya kita. Karena damai merupakan pekerjaan bagi Komunitas Sant’Egidio dan Mandela adalah manusia rekonsiliasi yang mampu melihat dibalik jurang rasa benci dan penderitaan, memimpikan masa depan hidup bersama dengan perbedaan jiwa rakyat nya.

Komunitas Sant’Egidio mampu mengalami kesaksian kepemimpinan Nelson Mandela ketika kita bertemu dengannya selama proses damai bagi Burundi. Bersamanya, kita bekerja untuk rekonsiliasi rakyatnya. Dan saat ini kita lanjut bekerja dalam arahan ini. Atas meninggalnya Mandela ini, telah meninggalkan kita sebuah harta waris, warisan bahwa kematian tidak dapat menindas dan makam tidak dapat berisi; ia menceritakan kita bahwa kata-kata seperti Damai, Persamaan, Kebebasan bukanlah sekedar mimpi, ini semua adalah realitas bagi semua orang yang menderita karena konflik yang disebabkan rasa benci kesukuan oleh permusuhan agama dan politik.

Ia berbicara tentang kebebasan pribadi dan spiritual. Kebebasan ini merupakan sumber kekuatan cinta dan pengampunan yang ia hidupi. Yang pertama dan terutama adalah Mandela mengajarkan bahwa kita haruslah bebas dalam semangat. Ia pernah mengatakan bahwa kita tidak dilahirkan untuk membenci, kita dilahirkan untuk mencintai. Seseorang barangkali telah mengajarkan kita membenci namun Tuhan menciptakan kita untuk mencinta. Jutaan orang berkumpul bersama dan berdoa pada hari-hari ini disekitar laki-laki ini. Dan semua yang bekerja bagi perdamaian merasakan suatu tanggung jawab yang lebih besar: bahkan menunjukkan dengan lebih nyata bahwa laki-laki dan perempuan sungguh mampu hidup bersama. Terimakasih Madiba, terimakasih atas hidupmu, perjuanganmu, terimakasih karena yakin bahwa cinta akan menang bukanlah kebencian.”

ASOSIASI OBYEK

 JUGA MEMBACA
• BERITA
1 September 2017

1 September, Mengenang Saint Egidio, Komunitas yang mengambil namanya bersyukur di setiap belahan dunia

IT | EN | ES | DE | FR | PT | CA | ID
1 Agustus 2017
PRETORIA, AFRIKA SELATAN

Pemuda Sant’Egidio Pretoria bermalam minggu bersama orang miskin: kisah solidaritas yang berkesinambungan di Afrika Selatan

IT | EN | FR | ID
25 November 2015
INDONESIA

Kunjungan Andrea Riccardi di Indonesia - Galeri foto

EN | ES | DE | FR | PT | CA | NL | RU | ID | SQ | UK
23 November 2015
PAKISTAN

Kunjungan Andrea Riccardi di Pakistan - Photogallery

EN | ES | DE | FR | PT | NL | RU | ID | PL | HU | ZH | SQ | UK
12 Juni 2015

Aplikasi untuk berdoa bersama Komunitas Sant'Egidio mendarat di Apple App Store

IT | EN | ES | DE | FR | CA | ID
10 Juni 2015
ISABEL, PILIPINA

"Pesta" di Matlang Filipina, satu tempat yang taufan telah membawa bencana: Sekolah Damai dan harapan terbuka.

IT | EN | ES | DE | FR | ID
semua berita
• RELEASE
25 Februari 2018
Domradio.de

"Gräben zuschütten"

25 Februari 2018
kathpress

Kardinal Marx fordert mehr Engagement für Einheit der Menschen

25 Februari 2018

„Gräben zuschütten, Spaltungen überwinden“

24 Februari 2018
Avvenire

A spasso per Milano aiutando l'Africa

24 Februari 2018
Domradio.de

Im Dienst der karitativen Arbeit

22 Februari 2018
Br-Online

Interview mit Sant'Egidio Mitgründer Andrea Riccardi

semua rilis pers
• ADA HUKUMAN MATI
31 Oktober 2014

Inaugurata a Bukavu la campagna "Città per la vita"

12 Oktober 2014
All Africa

Africa: How the Death Penalty Is Slowly Weakening Its Grip On Africa

20 September 2014
AFP

In Ciad rischio criminalizzazione gay, ma abolizione pena morte

20 September 2014

Ciad: il nuovo codice penale prevede l'abolizione della pena di morte

pergi ke tidak ada hukuman mati
• DOKUMEN

''Entente de Sant'Egidio'': Political Agreement for Peace in the Central African Republic

semua dokumen

FOTO

1576 kunjungan

1507 kunjungan

1518 kunjungan

1534 kunjungan

1702 kunjungan
semua media terkait