DOA HARIAN

Memory of Jesus crucified
Firman tuhan setiap hari
Libretto DEL GIORNO
Memory of Jesus crucified
Friday, April 3


Reading of the Word of God

Praise to you, o Lord, King of eternal glory

This is the Gospel of the poor,
liberation for the imprisoned,
sight for the blind,
freedom for the oppressed.

Praise to you, o Lord, King of eternal glory

Jeremiah 20,10-13

I heard so many disparaging me, 'Terror on every side! Denounce him! Let us denounce him!' All those who were on good terms with me watched for my downfall, 'Perhaps he will be seduced into error. Then we shall get the better of him and take our revenge!' But Yahweh is at my side like a mighty hero; my opponents will stumble, vanquished, confounded by their failure; everlasting, unforgettable disgrace will be theirs. Yahweh Sabaoth, you who test the upright, observer of motives and thoughts, I shall see your vengeance on them, for I have revealed my cause to you. Sing to Yahweh, praise Yahweh, for he has delivered the soul of one in need from the clutches of evil doers.

 

Praise to you, o Lord, King of eternal glory

The Son of Man came to serve,
whoever wants to be great
should become servant of all.

Praise to you, o Lord, King of eternal glory

This passage comes from the last and most dramatic of Jeremiah's confessions. The text has the features of a prayer from the prophet after being scourged and closed in a prison for the whole night. Jeremiah speaks about the conflict that was created between his prophetic mission and the opposition he encountered. And he finds himself misunderstood and completely abandoned. He only sees enemies around him, even his friends from once upon a time now just watch his downfall with pleasure. Despite all this injustice around him, Jeremiah does not allow discouragement to take over. He strengthens his faith in the Lord: "But the Lord is with me like a dread warrior; therefore, my persecutors will stumble, and they will not prevail." His difficulties do not cause him to be closed in on himself harbouring rancour and rage. If anything, what remains is indignation for the hardness of the Israelites' hearts which he confirms in his prophetic ministry. He knows the Lord is by his side. In Old Testament style his prayer wishes revenge on his enemies, which in an evangelic vision will become prayer of forgiveness so that they reach the mercy of God and change their lives.

Doa merupakan jantung kehidupan Komunitas Sant'Egidio dan merupakan prioritas yang paling penting. Di penghujung hari, setiap Komunitas Sant'Egidio, besar maupun kecil, akan berkumpul di sekeliling Tuhan untuk mendengarkan sabda-Nya. Sesungguhnya Sabda Allah dan doa merupakan landasan seluruh kehidupan Komunitas. Para rasul tidak bisa tidak selain tetap di sekitar kaki Yesus, seperti yang dilakukan oleh Maria dari Bethani, untuk menerima kasih dan belajar cara-Nya (Fil. 2:5).

Sehingga setiap malam, ketika Komunitas kembali ke kaki Tuhan, Komunitas mengulangi kata-kata dari rasul tak bernama: "Tuhan ajarkanlah kami cara berdoa" Yesus, Sang Guru, terus menjawab: "Ketika kamu berdoa, katakanlah: Abba, Bapa". Hal itu bukanlah satu seruan sederhana. Dengan kata-kata ini, Yesus membiarkan para murid untuk berperan serta dalam hubungan mereka sendiri dengan Bapa. Oleh sebab itu, fakta bahwa sebagai anak-anak Bapa yang bertahta di surga, muncul sebelum kata-kata yang mungkin kita ucapkan. Jadi doa di atas segalanya merupakan cara untuk menjadi manusia. Ini untuk mengatakan bahwa kita anak-anak yang berpaling kepada Bapa dengan iman, dan yakin bahwa hal itu akan didengar.

Yesus mengajar kita memanggil Allah dengan sebutan "Bapa Kami" Tidak hanya "Bapa" atau "Bapaku" Para murid, meskipun mereka berdoa dengan cara mereka, tidak pernah terisolasi tidak juga menjadi yatim; mereka selalu menjadi anggota keluarga Tuhan.

Dalam doa bersama, di samping misteri anak Allah, ada juga misteri persaudaraan, seperti Bapa Gereja mengatakan: "Kamu tidak bisa memiliki Allah sebagai Bapa tanpa memiliki gereja sebagai ibu". Ketika berdoa bersama, Roh Kudus menyatukan para rasul di ruangan atas bersama dengan Maria, Bunda Allah, sehingga mereka dapat memusatkan pandangan mereka kepada wajah Tuhan dan belajar dari Dia rahasia hati-Nya.

Komunitas Sant'Egidio di seluruh dunia berkumpul bersama di berbagai tempat doa dan menghamparkan di hadapan Tuhan harapan dan penderitaan manusia yang lelah dan letih seperti yang di katakan oleh Injil (Mat. 9:37). Dalam kumpulan di masa lalu ini kita bisa melihat jumlah massa yang sangat besar di kota-kota modern ini, jutaan pengungsi yang terus melarikan diri dari negeri mereka, orang miskin yang terpinggirkan ke tepi kehidupan dan mereka yang menantikan seseorang yang akan merawat mereka. Berdoa bersama termasuk di dalamnya tangisan, seruan, permohonan, keinginan bagi damai, penyembuhan dan penebusan manusia di dunia ini. Doa tidak pernah sia-sia, doa terus menerus kepada Tuhan sehingga mengubah kecemasan menjadi harapan, air mata menjadi kegembiraan, putus asa menjadi kebahagiaan, dan kesepian menjadi persatuan. Semoga Kerajaan Allah hadir segera di antara manusia.