Pesta Sant'Egidio, Biarawan dari timur yang tiba di barat. Dia adalah Bapa dari para biarawan

Komunitas Sant'Egidio di setiap tempat di dunia hari ini merayakan peringatan Sant'Egidio

Setiap tanggal 1 September gereja merayakan pesta Santo Egidio, atau yang lebih sering dikenal dengan nama Santo Giles. Komunitas Sant'Egidio di setiap tempat di seluruh dunia merayakan peringatan Santo Egidio / Santo Giles, nama yang diambil dari nama sebuah gereja yang didedikasikan bagi Komunitas di Roma. 

Siapakah Santo Egidio / Santo Giles?

Giles dilahirkan di Athena, Yunani. Orang tuanya berasal dari kaum bangsawan. Ketika orangtuanya meninggal dunia, ia mempergunakan banyak warisan yang mereka tinggalkan untuk menolong orang-orang miskin. Sebab itu, dan teristimewa karena Tuhan mengadakan banyak mukjizat dengan perantaraannya, Giles mendapati diri sebagai seorang pemuda yang amat terkenal dan dikagumi.

Giles tidak menghendaki pujian dan kemashyuran ini sama sekali. Maka, agar dapat melayani Tuhan dalam hidup yang tersembunyi, ia meninggalkan Yunani dan berlayar ke Perancis. Di sana, ia hidup seorang diri dalam kegelapan hutan. Ia membuat tempat tinggal dalam sebuah gua di balik semak belukar yang rimbun. Giles hidup tenang di sana, aman dari bahaya besar kepala mendengar dirinya dipuji. Legenda mengatakan bahwa Tuhan mengirim seekor rusa agar memberikan susu untuknya. Sehingga seringkali ia digambarkan sedang bersama seekor rusa.

Tetapi, suatu hari seorang raja dan para pengawalnya pergi berburu ke hutan itu. Mereka mengejar kijang yang biasa datang ke gua Giles. Kijang itu lenyap dari pandangan mereka dengan masuk ke dalam gua Giles yang tersembunyi di balik semak belukar yang rimbun. Salah seorang pengawal membidikkan anak panah ke rerimbunan semak, dengan harapan anak panah itu mengenai si kijang. Ketika mereka menyibak semak belukar, mereka mendapati Giles duduk terluka oleh anak panah.

“Siapakah engkau dan apa yang engkau lakukan di sini?” tanya raja. St Giles menceritakan kisah hidupnya kepada mereka. Setelah mendengarnya, mereka mohon pengampunan. Raja mengutus para tabibnya untuk merawat luka santo kita. Meski Giles memohon agar ditinggalkan seorang diri, raja sungguh merasa kagum kepadanya hingga raja kerap datang menjenguknya. Giles tidak pernah menerima hadiah-hadiah raja. Tetapi, pada akhirnya, ia setuju raja mendirikan sebuah biara besar di sana. Giles menjadi pemimpin biaranya yang pertama.

Biara ini menjadi begitu terkenal hingga seluruh kota datang ke sana. Sebuah kota kecil kemudian tumbuh di sekitar biara, dan setelah kematian Giles; makamnya di biara itu menjadi tempat ziarah. Banyak mukjizat dilaporkan terjadi. Biara ini dikemudian hari dikelola oleh para Benediktin.

Kombinasi kota, biara, kuil, dan peziarah menyebabkan banyak pengemis cacat yang mengharapkan sedekah. Disebabkan oleh hal ini ditambah lagi kenyataan bahwa kakinya sendiri juga cacat, menyebabkan Giles dijadikan santo pelindung untuk para pengemis, dan orang lumpuh. Rumah sakit dan penampungan untuk orang miskin, lumpuh, dan kusta dibangun di Inggris dan Skotlandia, dan dibangun sedemikian rupa sehingga orang lumpuh dapat menjangkaunya dengan mudah. Pada perjalanan mereka ke Tyburn untuk eksekusi, narapidana diizinkan untuk berhenti di Rumah Sakit Saint Giles 'di mana mereka disajikan dengan semangkuk ale (sejenis bir) yang disebut Saint Giles' Bowl, “agar mereminum dengan sukacita, sebagai kesegaran terakhir yang mereka reguk dalam hidup ini.”

Di Spanyol, para gembala menganggap Giles sebagai pelindung bagi domba jantan. Dulu terdapat kebiasaan untuk memandikan domba jantan dan mewarnai bulu mereka dengan warna yang cerah pada hari raya Giles, mengikat lilin yang menyala ke tanduk mereka, dan membawa hewan - hewan itu menyusuri jalan pegunungan ke kapel dan gereja agar mereka diberkati. Di sekitar Basque, para gembala turun dari Pyrenees pada 1 September, mengenakan kostum lengkap, mantel kulit domba, tongkat, dan pengait, untuk menghadiri Misa dengan domba-domba terbaik mereka, sebuah acara yang menandai awal festival musim gugur, ditandai dengan arak - arakan dan tarian di ladang. Giles termasuk dalam "Empat Belas Penolong Kudus" (Fourteen Holy Helpers) yakni orang kudus yang doanya manjur dalam mengatasi penyakit atau wabah.