Komunitas Sant'egidio Kupang menyelenggarakan Doa dan Dialog Lintas Iman dan Budaya dan Doa bagi Perdamaian pada peringatan hari Pahlawan, 10 November 2018 di Aula SMK Negeri 3 Kupang.
Doa dan dialog yang dimulai pada pukul 16.00 Wita ini mengangkat tema "Jembatan Perdamaian; Peran Orang Muda bagi Perdamaian Masa Kini dan Masa Depan.
Yohanes Avodius Kapa, dari Komunitas Sant'Egidio mengungkapkan bahwa doa dan dialaog damai ini dilaksanakan untuk melanjutkan inisiatif yang sudah dimulai oleh Paus Yohanes Paulus II pada 27 Oktober 1986.
"Komunitas Sant'Egidio menginisiasi generasi muda untuk melanjutkan apa yang menjadi peasan Paus Yohanes Paulus II dalam menciptakan perdamaian dengan membangun jembatan perdamaian. Dengan kegiatan ini kita ajak pemuda, mari kita menyebarkan pesan damai dan menghidupinya dalam kehidupan kita," ungkap Yanto.Jembatan perdamaian itu lanjut Yanto, dimaksudkan supaya dapat menjadi jembatan yang dapat menghubungkan perbedaan untuk menciptakan kesamaan martabat antara pemuda.
Dialog ini dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Kupang Ejbends Doeka sekaligus memberikan sambutan mewakili Walikota Kupang.
Sesi diskusi dimoderatori oleh Rm Amance Oeninu dan menghadirkan Pater Yulius Yasinto SVD mewakili agama Katolik, Pdt Niko Kaana dari GMIT, Abdullah Syahrul mewakili pemuda Muslim, Yoga Pradana mewakili pemuda Hindu dan Imah yang mewakili pemuda Budha.
Selain dilaksanakan sesi dialog juga dilaksanakan doa bersama dan menyalakan lilin damai serta melakukan himbauan perdamaian.
Hadir lebih dari 100 peserta yang terdiri dari perwakilan pemuda Hindu, GP Ansor, Pemuda Damai, Kompak, SMP St Yoseph, Univ Muhammadiyah serta Komunitas Sant'Egidio.
Sumber: Kupang Tribunnews