Perwakilan Sudan Selatan datang ke Roma untuk membahas bagaimana menciptakan perdamaian di Sudan Selatan

Sejak 2013, Sudan Selatan, negara termuda di dunia telah terperangkap dalam perang saudara. Namun, pada bulan September 2018 kedua pemimpin oposisi, Presiden Salva Kiir, dan mantan wakil presidennya, Reik Machar menandatangani Perjanjian Revitalisasi tentang Resolusi Konflik di Sudan Selatan (R-ARCSS).

SSejak itu kedua pihak telah berusaha untuk mengimplementasikan perjanjian periode Pra-Transisi untuk membantu membawa perdamaian dan persatuan bagi negara.

Baru-baru ini anggota yang mewakili berbagai pihak datang ke pusat Sant'Egidio di Roma. Di sana mereka telah membahas perjanjian periode transisi yang diperpanjang untuk memenuhi tenggat waktu pada 12 November; dan untuk menerima dukungan dari komunitas internasional.
 


WATCH ROME REPORTS SERVICE

 

Source: Rome Reports