COVID-19 telah membunuh begitu banyak lansia. Terlalu banyak! Situasi di panti-panti jompo saat ini sangat memperihatinkan. Statistik menunjukkan, setengah dari korban yang meninggal karena COVID-19 adalah para lansia di panti jompo. Komunitas Sant'Egidio bertahun-tahun meyakini bahwa panti jompo bukanlah sebuah kenyataan menyenangkan. Di sana, para lansia dapat merasa kesepian dan terlupakan .
Hal itu menjadi perhatian kita saat ini. Kita tidak bisa terus begini! Tidak seorang pun boleh dibiarkan sendirian, terutama mereka yang paling rapuh dan rentan dimasa penyebaran pandemic ini. Meski pandemi virus corona telah mengubah hidup semua orang, tetapi ada kelompok yang paling terpukul. Sebagian lansia yang di panti jompo termasuk di dalamnya. Karena itu, Sant'Egidio bertekad untuk ada bersama mereka selama krisis ini. #savingourelderly
"Anne's Letter" adalah sebuah surat sederhana yang langsung yang ditulis oleh Anne, seorang wanita tua yang dirawat di panti jompo karena pilihannya sendiri. Surat itu bukanlah surat penolakan. Anne juga tidak mengkritisi kondisi para lansia yang dimasukkan dalam lembaga tersebut. Sebaliknya, dia mengharapkan persahabatan dan sebuah komitmen untuk menghilangkan kesepian orang-orang yang ada di panti jompo. Ini bukan hanya sebuah permintaan untuk persahabatan, tetapi juga merupakan sebuah tawaran persahabatan yang menggarisbawahi martabat para lansia yang dirawat di sana. Surat itu tidak hanya meminta kita untuk melakukan sesuatu, bahkan jika itu penting. Di atas semua itu, surat Anne adalah keinginan untuk mengatasi kesepian mereka yang ada dalam panti jompo dan yang ada diluarnya!
Meski penularan virus ini secara fisik menjauhkan kita, solidaritas lah yang mempersatukan kita. Solidaritas membuat kita lebih kuat untuk menghadapi rasa takut serta membantu untuk melindungi diri kita. Bersama-sama, kita dapat membalikkan situasi ini, sehingga tidak ada yang merasa sendirian. Solidaritas sebagai respons terhadap COVID-19 akan memberi kita dunia yang lebih baik.
