PESTA PASKAH BERSAMA PARA LANSIA. SEBUAH KERINDUAN UNTUK BERBAGI

“Batu berat dan besar penutup makam Yesus sudah terguling. Sukacita Kehidupan baru dimulai dengan sebuah pewartaan kebangkitan yang harus dibagikan pada setiap orang, dan yang pertama menerima adalah para lansia.”

Dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari bahaya penyebaran virus Covid-19, Komunitas Sant’Egidio Jakarta, pada 4 April, mengadakan pesta Kebangkitan bersama para lansia di Panti Sant Ana, Teluk Gong, Jakarta Utara yang selama ini menjadi salah satu tempat pelayanan orang-orang muda Sant’Egidio.

Pesta ini dihadiri sekitar 30 orang lansia dari seluruh penghuni panti yang tercatat berjumlah 75 orang. Para lansia yang tidak bisa bergabung dalam pesta ini disebabkan kondisi fisiologis yang telah mengalami kemunduran dan berpengaruh terhadap tingkat kemandirian mereka ketika akan beraktivitas. Selain penghuni Panti Santa Ana, ada juga beberapa lansia dari tempat lain yang diundang untuk hadir pada hari itu.

 

Pengalaman, Guru Terbaik

Berlangsung sekitar 3 jam, pesta ini diisi dengan makan siang bersama dan mendengarkan para lansia menyanyikan beberapa tembang kenangan. Momen bernyanyi ini selain dapat membantu menumbuhkan kembali semangat dalam diri lansia, juga menjadi refleksi bagi setiap orang untuk menghargai setiap perasaan serta ekspresi yang dialami dan ditampilkan para lansia sebagai manusia yang telah mendapatkan pengalaman hidup lebih banyak dari siapapun. Oleh karena itu, kehidupan mereka dapat dijadikan referensi dan guru yang bisa merawat kehidupan orang muda lebih baik dari apapun pada hari ini. Selain hiburan dari Komunitas Sant’Egidio, beberapa karyawan panti juga mengambil kesempatan untuk memeriahkan pesta bagi para lansia yang selama ini telah mereka layani setiap hari.

 

Mempersiapkan Pesta Bersama-sama.

Sebelum hari pesta Kebangkitan, acara ini telah dipersiapkan dengan sunguh oleh orang-orang muda Sant’Egidio sebagai inisiator, dengan melibatkan pengurus panti dan menggandeng pihak-pihak yang tertarik dengan permasalahan para lansia. Kerjasama jaringan solidaritas ini berlangsung intens sejak lama dan telah berkolaburasi dalam beberapa kegiatan sebelumya.

Selain berjejaring dan menggandeng banyak pihak, mempersiapkan pesta “bersama-sama”, memiliki makna penting bagi Sant’Egidio, yakni membuka pintu bagi banyak orang untuk berpartisipasi aktif, dan bisa jadi cara efektif untuk mempromosikan solidaritas, sehingga keberadaan para lansia tetap terintegrasi ke dalam kehidupan sosial masyarakat luas dan tetap hidup dalam ingatan banyak orang. Dengan cara ini pun, mereka tidak merasa ditinggalkan dan diharapkan selalu memiliki semangat serta minat yang kuat pada kehidupan pribadi mereka.

Sejauh ini para lansia di Santa Ana belum bisa menerima kunjungan secara rutin seperti yang telah dilakukan Sant’Egidio sebelum pandemi. Namun dalam setiap kesempatan, seperti hari Natal, Paskah dan perayaan ulang tahun Komunitas, Panti Lansia Santa Ana, selalu berada di puncak daftar prioritas.