Reading of the Word of God
Alleluia, alleluia, alleluia
I am the good shepherd,
my sheep listen to my voice,
and they become
one flock and one fold.
.
Alleluia, alleluia, alleluia
John 6,44-51
'No one can come to me unless drawn by the Father who sent me, and I will raise that person up on the last day. It is written in the prophets: They will all be taught by God; everyone who has listened to the Father, and learnt from him, comes to me. Not that anybody has seen the Father, except him who has his being from God: he has seen the Father. In all truth I tell you, everyone who believes has eternal life. I am the bread of life. Your fathers ate manna in the desert and they are dead; but this is the bread which comes down from heaven, so that a person may eat it and not die. I am the living bread which has come down from heaven. Anyone who eats this bread will live for ever; and the bread that I shall give is my flesh, for the life of the world.'
Alleluia, alleluia, alleluia
I give you a new commandment,
that you love one another.
Alleluia, alleluia, alleluia
The Gospel continues to show us Jesus' speech in the synagogue in Capernaum. At the beginning of the passage, Jesus clarifies that no one can comprehend his mystery without having faith, which the Father himself gives. This "coming to" Jesus is not simply an intellectual question. We go to Jesus through the attraction of the mind and of the heart. Faith is a question of love and this happens in different ways and yet, they all require an encounter with Jesus that can be mediated by a brother, a sister, a poor person, by an experience of prayer and also by reading or listening to the Gospel. The free quotation that Jesus makes of the prophet Isaiah: "All your children shall be taught by the Lord," (Is 54:13) recalls the primacy of the Word in the realm of faith. Indeed, there is an attractive power of Scriptures: they broaden our mind and heart, insert us in the great design of God on the world, get us closer to Jesus, to his heart, and allow us to take part in the very action of Jesus among men and women. This is why Jesus says: "Everyone who has heard and learned from the Father comes to me," that is discovers the sense of life and receives the nourishment that supports us. There is no need for superhuman efforts to understand heavenly things. Whoever wants to know God should know the Son. Jesus clarifies that no one has seen the Father but him. And he will tell Philip: "Whoever has seen me has seen the Father" (Jn 14:9). Whoever wants to understand God's mystery must meet Jesus, must let his or her heart be touched by his Word, by the Gospel. Those who listen to these words will be drawn to God and receive the bread of eternity as Jesus says clearly: "I am the bread of life; who comes to me will not be hungry and who believes in me will never me thirsty; never!"
Doa merupakan jantung kehidupan Komunitas Sant'Egidio dan merupakan prioritas yang paling penting. Di penghujung hari, setiap Komunitas Sant'Egidio, besar maupun kecil, akan berkumpul di sekeliling Tuhan untuk mendengarkan sabda-Nya. Sesungguhnya Sabda Allah dan doa merupakan landasan seluruh kehidupan Komunitas. Para rasul tidak bisa tidak selain tetap di sekitar kaki Yesus, seperti yang dilakukan oleh Maria dari Bethani, untuk menerima kasih dan belajar cara-Nya (Fil. 2:5).
Sehingga setiap malam, ketika Komunitas kembali ke kaki Tuhan, Komunitas mengulangi kata-kata dari rasul tak bernama: "Tuhan ajarkanlah kami cara berdoa" Yesus, Sang Guru, terus menjawab: "Ketika kamu berdoa, katakanlah: Abba, Bapa". Hal itu bukanlah satu seruan sederhana. Dengan kata-kata ini, Yesus membiarkan para murid untuk berperan serta dalam hubungan mereka sendiri dengan Bapa. Oleh sebab itu, fakta bahwa sebagai anak-anak Bapa yang bertahta di surga, muncul sebelum kata-kata yang mungkin kita ucapkan. Jadi doa di atas segalanya merupakan cara untuk menjadi manusia. Ini untuk mengatakan bahwa kita anak-anak yang berpaling kepada Bapa dengan iman, dan yakin bahwa hal itu akan didengar.
Yesus mengajar kita memanggil Allah dengan sebutan "Bapa Kami" Tidak hanya "Bapa" atau "Bapaku" Para murid, meskipun mereka berdoa dengan cara mereka, tidak pernah terisolasi tidak juga menjadi yatim; mereka selalu menjadi anggota keluarga Tuhan.
Dalam doa bersama, di samping misteri anak Allah, ada juga misteri persaudaraan, seperti Bapa Gereja mengatakan: "Kamu tidak bisa memiliki Allah sebagai Bapa tanpa memiliki gereja sebagai ibu". Ketika berdoa bersama, Roh Kudus menyatukan para rasul di ruangan atas bersama dengan Maria, Bunda Allah, sehingga mereka dapat memusatkan pandangan mereka kepada wajah Tuhan dan belajar dari Dia rahasia hati-Nya.
Komunitas Sant'Egidio di seluruh dunia berkumpul bersama di berbagai tempat doa dan menghamparkan di hadapan Tuhan harapan dan penderitaan manusia yang lelah dan letih seperti yang di katakan oleh Injil (Mat. 9:37). Dalam kumpulan di masa lalu ini kita bisa melihat jumlah massa yang sangat besar di kota-kota modern ini, jutaan pengungsi yang terus melarikan diri dari negeri mereka, orang miskin yang terpinggirkan ke tepi kehidupan dan mereka yang menantikan seseorang yang akan merawat mereka. Berdoa bersama termasuk di dalamnya tangisan, seruan, permohonan, keinginan bagi damai, penyembuhan dan penebusan manusia di dunia ini. Doa tidak pernah sia-sia, doa terus menerus kepada Tuhan sehingga mengubah kecemasan menjadi harapan, air mata menjadi kegembiraan, putus asa menjadi kebahagiaan, dan kesepian menjadi persatuan. Semoga Kerajaan Allah hadir segera di antara manusia.