Pagi, tanggal 19 Februari 2009, Ibu Sarah Brown, Istri Perdana Menteri Inggris, mengunjungi Komunitas Sant’Egidio. Beliau disambut oleh Presiden Komunitas, Marco Impagliazzo, dan delegasi dari beberapa anggota komunitas.
Kunjungan ini merupakan suatu kesempatan untuk mempelajari lebih mendalam tentang aktivitas komunitas, khususnya tentang DREAM (Drug Resource Enhancement against AIDS and Malnutrition), program mulia pendekatan global untuk mengobati penyakit HIV/AIDS di Africa. Program ini dimulai sejak februari tahun 2002 oleh Komunitas Sant’Egidio dan sekarang sudah aktif di sepuluh negara dengan 31 titik pusat DREAM dan diantara lain 65.000 orang yang sudah mendapatkan perawatan.
Ibu Sarah Brown sangat terkesan dengan usaha-usaha komunitas yang belas kasihan kepada para penderita AIDS: “peranan dari gerakan keagamaan seperti kalian sangatlah penting", katanya. Dia juga telah menggarisbawahi pentingnya membangun hubungan yang baik dan sinergi antara masyarakat dan pemerintah.
Hal-hal yang paling menarik perhatian Ibu Sarah Brown selama kunjungan, adalah hasil yang luar biasa dari program DREAM dalam mencegah transmisi (penyebaran) virus dari ibu kepada anaknya, dimana diantaranya telah lebih dari 7000 anak telah yang lahir dengan sehat, selamat dari virus HIV. Keberhasilan ini mendorong mereka untuk menghadapi tantangan pencegahan infeksi pada resiko dari semua kehamilan, yang mana lebih dari 1juta orang justru ada di benua Africa. Perlindungan hidup bagi para ibu, salah satu pusat tujuan dari program ini, memperbolehkan kita untuk melihat dengan penuh keyakinan akan masa depan dan mengurangi secara nyata dampak sosial dari kesakitan. Peranan serta aktifis wanita dari DREAM yang peduli dan menyebarkan penyembuhan, telah diperkenalkan pada Ibu Sarah Brown salah seorang penanggung jawab dari I DREAM di mozambik
Nyonya Brown menegaskan bahwa pemerintahan dari Perdana Menteri Gordon Brown sedang mempelajari mekanisme baru cara bagi pendanaan, sehingga komunitas internasional dapat tetap setia dalam memberikan janji bagi Afrika, meskipun saat ini sedang ada krisis finansial international.
|