change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
30 Juli 2009

Goma (Republik Demokratik Kongo): nama Floribert, seorang pemuda Komunitas yang dibunuh karena menolak untuk korupsi, dijadikan nama Sekolah Damai yang dibangun Komunitas bagi anak-anak di pengungsian.

 
versi cetak

Di Goma, di tempat pengungsian “Mugunga 1”, telah dilakukan peresmian Sekolah Damai Komunitas Sant’Egidio, pada tgl 29 Juli.

Sekolah itu diberi nama Floribert Bwana Chui, pemuda Komunitas Goma, yang dibunuh 2 tahun lalu karena menolak untuk korupsi.

September ini, di tahun ajaran baru, sekolah ini akan menerima 300 anak yang berusia 6-12 tahun.

Dengan kehadiran petinggi daerah itu, di antaranya Menteri Keadilan, para perwakilan Komunitas Sant’Egidio Roma dan Goma, anak-anak di pengungsian, para guru yang akan mengajar. Dalam acara besar itu mereka menyampaikan sepatah dua kata sebagai ekspresi kegembiraan dalam acara itu.

Setelah pemotongan pita, pemberkatan kelas-kelas oleh Vikjen Uskup dan mencicipi makan ringan, akhirnya anak-anak dapat menduduki bangku-bangku di 6 kelas yang baru. Banyak dari anak-anak ini terpaksa harus putus sekolah selama 3 tahun, ketika mereka harus mengungsi dari deda-desa di Nord Kivu akibat bentrokan antara kelompok militer, juga karena penjarahan.

Sekolah Damai ini akan memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengikuti pelajaran reguler, karena sekolah ini telah diakui secara resmi oleh Menteri Pendidikan, yang mana setelah membuktikan kualitas dan sistem sekolah, beliau menjadikan sekolah ini sebagai model dan contoh bagi sekolah-sekolah baru lainnya.

10 guru yang akan mengajar juga merupakan para pengungsi di tempat itu dan dengan sekolah itu mereka akan memperoleh kembali kelayakan dan bekal untuk masa depan, yaitu pekerjaan dan juga gaji.

Sekolah Komunitas itu adalah sekolah pertama yang selesai secara utuh di tempat pengungsian di Goma, dimana secara keseluruhan sekolah yang akan dibangun dapat menampung 150.000 orang. Para pengajar diberikan formasi dengan semangat Sekolah Damai, untuk meninggalkan pemikiran-pemikiran dendam dan kekerasan yang dirasakan para pengungsi selama tahun-tahun yang penuh penderitaan karena perang.

Sekolah ini adalah buah dari sebuah solidaritas “global”: komunitas-komunitas Sant’Egidio di seluruh dunia dan banyak teman (di antaranya mereka pengunjung situs) telah merasakan drama di daerah ini, dengan 2 juta pengungsi, yang mungkin menunjukkan emergensi kemanusiaan yang utama di saat ini, dan mereka telah memberikan kontribusi mereka, sehingga sekolah inipun dapat dibangun.

Bangunan sekolah itu masih baru dan telah diwarnai: gambar-gambar burung merpati dan juga pelangi dapat dilihat dari udara bagi mereka yang datang ke Goma dengan pesawat.

Sebuah tepuk tangan yang meriah mengiringi acara pemberian nama sekolah itu dengan nama Floribert, dimana dia mengambil pilihan yang berani dan bahkan dibayar dengan hidupnya demi Injil dan tak henti-hentinya memberikan buah-buah perdamaian dan rekonsiliasi bagi tanah kelahirannya.

Galeri Foto

 


LEBIH
Membantu lewat DONASI ONLINE
 JUGA MEMBACA
• BERITA
29 November 2017

Misi baru Sant’Egidio akan berangkat ke camp-camp Rohingya di Bangladesh

IT | ES | DE | FR | PT | CA | NL | ID | PL
12 November 2017
INDONESIA

Kunjungan Marco Impagliazzo ke Sekolah damai dan Mensa (kantin gratis) untuk orang miskin Sant’Egidio di Jakarta

IT | ES | DE | FR | PT | CA | RU | ID
5 Oktober 2017

5 Oktober, Hari Guru Sedunia 2017: Biarkan semua orang pergi ke sekolah ... bahasa, budaya, dan kedamaian!

IT | EN | ID
19 Agustus 2017
GOMA, REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO

Sant’Egidio bersama dengan anak-anak jalanan Goma yang kabur dari para militan: “Kami tidak mau menjadi pasukan perang anak”

IT | EN | ES | DE | FR | PT | ID
18 Juli 2017
BERLIN, JERMAN

Pesan Pemuda Berlin bagi Eropa: Tak Ada Lagi Tembok

IT | EN | ES | DE | PT | CA | ID
13 Juli 2017
LILONGWE, MALAWI

Mari mengisi kesenjangan dengan orang miskin Sant'Egidio di Lilongwe memperbarui komitmen bagi orang miskin di Malawi

IT | EN | ES | DE | NL | ID
semua berita
• RELEASE
13 Maret 2018
RP ONLINE

Flucht, Abi, Studium

26 Februari 2018
Roma sette

Congo e Sud Sudan, Gnavi: «La liberazione ha il nome di Gesù»

24 Februari 2018
Avvenire

A spasso per Milano aiutando l'Africa

22 Februari 2018
Famiglia Cristiana

La preghiera sia un urlo contro le guerre

21 Februari 2018
Vatican Insider

Sant’Egidio si unisce alla Giornata di digiuno per Congo e Sud Sudan indetta dal Papa

21 Februari 2018
SIR

Giornata preghiera e digiuno: Comunità di Sant’Egidio, adesione all’invito del Papa. Veglia nella basilica di Santa Maria in Trastevere a Roma e in molte città italiane

semua rilis pers
• ACARA
23 Januari 2018 | ROMA, ITALIA

Presentazione del libro ''Alla Scuola della Pace. Educare i bambini in un mondo globale''

17 Januari 2018 | NAPLES, ITALIA

Presentazione del libro ''Alla Scuola della Pace - Educare i bambini in un mondo globale''

15 Januari 2018 | ROMA, ITALIA

Presentazione del libro ''Alla Scuola della Pace, Educare i bambini in un mondo globale''

SEMUA PERTEMUAN DOA UNTUK DAMAI
• ADA HUKUMAN MATI
31 Oktober 2014

Inaugurata a Bukavu la campagna "Città per la vita"

12 Oktober 2014
All Africa

Africa: How the Death Penalty Is Slowly Weakening Its Grip On Africa

20 September 2014
AFP

In Ciad rischio criminalizzazione gay, ma abolizione pena morte

20 September 2014

Ciad: il nuovo codice penale prevede l'abolizione della pena di morte

pergi ke tidak ada hukuman mati
• DOKUMEN

''Entente de Sant'Egidio'': Political Agreement for Peace in the Central African Republic

Libya: The humanitarian agreement for the region of Fezzan, signed at Sant'Egidio on June 16th 2016 (Arabic text)

Declaration of the African Union on the Republican Pact"

semua dokumen

FOTO

1261 kunjungan

1085 kunjungan

1264 kunjungan

1327 kunjungan

1075 kunjungan
semua media terkait